PEKANBARU |LENSANUSA.COM – Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Pekanbaru, Datuk Seri Rizky Bagus Oka, menyatakan dukungannya atas wacana pemindahan kegiatan Car Free Day (CFD) ke kawasan Kampung Bandar. Namun, ia menekankan bahwa wacana tersebut harus mempertimbangkan kebutuhan masyarakat luas.
“Sebagai Ketua LAMR Pekanbaru, kita mendukung setiap langkah yang bertujuan menghidupkan kembali kawasan bersejarah Kampung Bandar. Tapi kita juga harus jujur melihat apakah CFD cocok ditempatkan di sana. Karena CFD bukan hanya soal ruang terbuka, tapi juga soal olahraga, ekonomi, dan interaksi masyarakat kota secara luas,” ungkap Datuk, Kamis (10/4/2025).
Dikatakannya, CFD selama ini sudah menjadi sarana olahraga masyarakat dan penggerak ekonomi bagi pelaku UMKM. Perubahan lokasi harus dikaji secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi estetika dan sejarah, tetapi juga dari segi aksesibilitas, kenyamanan, dan kesiapan kawasan tersebut untuk menampung keramaian.
“Kampung Bandar punya nilai sejarah yang luar biasa, tapi apakah infrastruktur dan ruangnya siap? Apakah masyarakat sekitar siap menerima arus pengunjung mingguan, kemudian para pelaku UMKM akan tetap bisa berjualan dan berkembang? Ini semua harus dipikirkan matang-matang,” jelasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya dialog dan komunikasi antarpihak, mulai dari warga Kampung Bandar, pelaku UMKM CFD, komunitas olahraga, hingga tokoh masyarakat dan pemuda.
“Pemerintah Kota harus mengajak semua pihak duduk bersama. Kita cari jalan tengah yang paling bagus. Jangan sampai niat mulia justru menimbulkan ketegangan atau ketimpangan,” cakapnya.
LAMR Pekanbaru, katanya, siap berperan sebagai mediator budaya dan fasilitator dialog agar rencana ini benar-benar menjadi solusi yang mengangkat nilai sejarah dan sekaligus menjawab kebutuhan rakyat.**














