YOGYAKARTA | LENSANUSA.COM. – Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) Yogyakarta menggelar silaturahmi ke DPRD DIY pada Kamis (4/9/2025) untuk menyampaikan sejumlah tuntutan rakyat.
Koordinator ARPI, Dani Eko Wiyono, menegaskan aksi ini menjadi bukti bahwa menyuarakan aspirasi tidak harus dilakukan dengan cara anarkis. “Meskipun kritik kami pedas, tapi kami tidak pernah melakukan perbuatan anarkis. Setiap tuntutan selalu kami sertai dengan kajian,” ujarnya.
ARPI menekankan agar aparat kepolisian tidak bersikap represif terhadap demonstran serta segera menindak provokator yang menimbulkan kerusuhan.
Menurut mereka, tindakan anarkis hanya akan melukai demokrasi. “Kami ingin aparat adil, jangan sampai rakyat yang damai justru ditindas, sementara provokator dibiarkan,” tegas Dani.
Sejumlah tuntutan disampaikan, antara lain audit dan reshuffle anggota legislatif, pengesahan RUU Perampasan Aset dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, penurunan harga sembako dan biaya pendidikan, hingga penangkapan dalang kerusuhan anarkis 2025.
“Kami ingin DPR benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir orang,” kata Yudhistiro Nur Muhammad, koordinator lapangan ARPI.
DPRD DIY menyambut baik aksi damai ini. Legislator dari berbagai fraksi, termasuk PDIP, Gerindra, Golkar, PAN, PSI, PKS, dan PKB hadir menerima ARPI.
“Aksi yang dilakukan ARPI ini benar-benar murni dari rakyat, benar-benar menyuarakan aspirasi rakyat,” ungkap Yuni Setia Rahayu dari Fraksi PDIP.
Yudhistiro berharap silaturahmi ini membangun kembali kepercayaan rakyat kepada DPRD. “Mereka duduk di gedung DPR karena dipilih rakyat. Aspirasi ini harus segera diakomodir,” pungkasnya. SY.














