BANTUL | LENSANUSA.COM. – Sehubungan dengan maraknya berita yang kurang berimbang bermunculan di beberapa portal media online dan tiktok beberapa hari yang lalu terkait aktivitas galian C di dusun Klepu Kalurahn Temuwuh Kapanewon Dlingo sontak menjadi topik bahan perbincangan hangat dikalangan masyarakat
Pemilik lahan Arifin, Senin (22/9/2025) kepada awak media menceritakan, Sebetulnya dirinya bukan melakukan tambang yang di jual ke luar, namun karena ingin membuatkan rumah anak, sedangakan rencana lokasi pembuatan rumah tanahnya miring dan ledokan maka harus di lakukan pengurukan terlebih dahulu, sedangkan kita juga punya lokasi tanah yang agak tinggi, jadi kami berinisiatif untuk minta tolong meratakan tanah yang posisi tinggi fan sekaligus untuk mengurug laham calon rumah, jelasnya.
“Selain nanti bila calon lokasi rumah sudah penuh tanah urug akan di gunakan untuk menguruk di sebelah barat masjid, sehingga posisi bangunan masjid tidak terlalu mepet dengan tebing”, katanya.
Kalau jaman simbah simbah ya meratakan lahan cukup dengan manual, kalau jaman sekarang kan sudah jaman kemajuan apa apa pakai alat yang tujuannya agar lebih cepat dan hemat biaya, karena kalau sekarang kok manual pakai alat tradisional kayaknya gak mungkin, maka dari itu saya menyewa aalt berat untuk mempercepat pekerjaan saya, tambah Arifin.
” Sebelum melakukan aktifitas saya juga sudah minta izin ke pak RT 04 dan ketua RT 05,bahkan pak dukuh juga, dan mereka juga mengizinkan karena ini sifatnya untuk kepentingan warga sendiri”,jelas Arifin.
“Memang benar pak Arifin sebelum melakukan aktifitas, sudah minta izin kepada saya karena saya yang di tuakan di RT 05, dan selama aktifitas warga juga tidak ada yang mengeluh dan terganggu”, ungkap Riyanto selaku ketua RT 05,saat di temui awak media.
Ia juga menambahkan, lha..yang mempunyai keperluan ini Kan warga kita sendiri mosok ya nggak boleh, sedangkan pak Arifin ini juga telah mewakafkan sebagian tanahnya untuk pembangunan masjid.
“Sedangkan armada yang di gunakan hanya ada dua Dump truk, jadi tidak mengganggu, sedangkan kondisi jalan sebelum ada kegiatan ini juga memang sudah rusak” tambahnya.
Gunawan Selaku pemilik alat dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, ” Saya hanya menjual jasa meratakan dan pengurukan, jadi saya bekerja ya sesuai perintah dari konsumen, sedangkan untuk tanah urug tidak ada yang di jual sama sekali, selain dari tokoh masyarakat juga sudah memperbolehkan, Jelasnya. *SY.














