NIAS SELATAN | LENSANUSA.COM – Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Boronadu, inisal YH, diduga kuat gandakan jumlah kelas dan siswa untuk tujuan menguntungkan diri sendiri. Hal itu terungkap dari informasi warga Boronadu kepada redaksi media lensanusa.com. Kamis (24/11/2022).
Informasi yang diterima redaksi, seorang warga inisial ER (25) menyampaikan bahwa SMP Negeri 4 Boronadu terjadi penyelewengan / manipulasi data Dapodik siswa oleh oknum Kepala Sekolah yang diduga kuat merugikan keuangan negara ratusan juta pertahun melalui dana BOS. Lanjutnya, sejak oknum Kepala Sekolah tersebut menjabat, tidak pernah menggelar rapat RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) terkait Dana BOS.
Berdasarkan penelusuran awak media di laman resmi Sekolah SMP Negeri 4 Boronadu, tercatat 169 jumlah siswa dengan rincian 92 orang siswa laki-laki, 76 orang siswa perempuan dan 16 orang guru. Data tersebut berbeda dari data yang diterima redaksi, siswa putra/i SMP Negeri 4 Boronadu yang hanya berjumlah 94 siswa dengan jumlah guru 15 orang dan 1 orang Tata Usaha. Lanjutnya, YH yang menjabat sebagai pimpinan tertinggi di SMP Negeri 4 Boronadu tersebut juga jarang dinas ke sekolah.
“Jumlah rombel ada 4, kelas VII ada 1 kelas, kelas VIII ada 1 kelas dan kelas XI ada 2 Kelas dan guru 15 orang plus 1 orang Tata Usaha,” jelas RE via telepon seluler.
Menurut narasumber yang tidak mau ungkap identitasnya, belum pernah ada tim supervisi dari Dinas Pendidikan Nias Selatan yang datang untuk memantau sekolah itu. Akses jalan aspal yang belum ada dan jauh dari pantauan membuat sang oknum merasa “super power” dan bertindak sesuai keinginannya.
“Tidak ada rombel 6 apalagi 7 pak, hanya 4 kelas. Dia (oknum kepsek-red) sangat arogan terhadap guru-guru kalau diprotes sehigga tidak ada yang berani bersuara. Dia ada beking kuat dibelakangnya pak,’ jelasnya.
“Masih syukur pak kalau dia ada masuk sekolah 1 atau 2 kali dalam sebulan, hanya akhir-akhir ini saja yang agak sering terlihat masuk dinas ke sekolah.” lanjutnya mengakhiri.
Terkait informasi tersebut, Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Boronadu kepada awak media membantah dan menegaskan bahwa jumlah siswa sesuai dengan dapodik yang di publikasikan, ada 169 siswa lagi setelah 14 siswa pindah sekolah ke SMP Negeri 2 Boronadu. Dan akan memberikan data itu kepada awak media setelah operatornya kembali tugas dari luar kota.
“Mohon maaf Pak saya tdak bisa sy buka dapodik sekolah saya pak,” jawab YH melalui pesan singkat WA.
Sampai berita ini tayang, awak media terus melakukan upaya konfirmasi kepada pihak terkait termasuk Kadis Pendidikan Nias Selatan.