Home / TNI/POLRI

Jumat, 18 Oktober 2024 - 20:16 WIB

Diberitakan Korban Jadi Tersangka, Kapolsek Bonai Darussalam Angkat Bicara

Foto : Kapolsek Bonai Darussalam, Iptu Romi Yendi, S.H., M.H.

Foto : Kapolsek Bonai Darussalam, Iptu Romi Yendi, S.H., M.H.

ROKAN HULU | LENSANUSA.COM – Kapolsek Bonai Darussalam, IPTU Romi Yendi, S.H., M.H., angkat bicara terkait pemberitaan Korban jadi Tersangka yang diberitakan sejumlah media online.

Kepada awak media, Kapolsek mengatakan perkara terkait Aroni Ndruru alias Ama Nefo (50) dan Nefori Nduru (31), akan masuk tahap II (Penyerahan tersangka dan Alat Bukti), tepatnya pada hari Kamis mendatang, tanggal 24/10/2024.

“Minggu depan, sudah masuk tahap II, pada hari Kamis,” kata Iptu  Romi melalui voice call, Jumat (18/10/2024) sekira pukul 15.11 WIB.

Romi mengungkapkan, sebenarnya perkara tersebut bisa dimediasi. Namun, saksi-saksi tidak hadir saat dipanggil penyidik ke Polsek. Terkait saksi yang meringankan tersangka yang santer diberitakan, Kapolsek mempersilahkan dihadirkan melalui Penasehat Hukum.

“Sebelumnya, ada kesempatan dimediasi. Tetapi yang bersangkutan diundang beberapa kali, tidak datang,” ungkapnya.

“Kalau nanti terkait saksi baru dari pihak keluarga, silahkan dihadirkan. Kan PH sudah ada dan sampaikan ke PH,” lanjutnya.

Lebih lanjut dijelaskan, berkas tersangka telah dikirim ke Kejaksaan sejak Minggu pertama sejak kasus tersebut naik. Kedua tersangka disangkakan pasal 170 KUHP. Namun, Kapolsek tidak merinci secara detail peran nya masing-masing.

Saat disinggung terkait sikap Kanit Reskrim yang memblokir wartawan, Kapolsek enggan menanggapi hal itu terlalu dalam.

“Handphone ini, pribadi lah jatuhnya. Kalau masalah saksi-saksi silahkan diajukan,” ucapnya mengakhiri.

Terpisah, setelah berulangkali tidak berhasil dikonfirmasi dan memblokir nomor Wartawan, Kanit Reskrim Polsek Bonai Darussalam Bripka Yamin, S.H., akhirnya merespon awak media.

Yamin menjelaskan, terkait konfirmasi tersebut, dirinya berharap agar dikonfirmasi langsung ke Kantor Polsek Bonai Darussalam.

“Saat itu berharap agar konfirmasi langsung, jadi enak. Kalau ditelpon ini, terkadang ya salah-salah bg,” ucap Kanit Reskrim melalui voice call, Jumat (18/10/2024) sekira pukul 17.33 WIB.

Untuk diketahui bersama, penahanan Ama Nefo  di Polsek Bonai memicu polemik di masyarakat, khususnya saksi mata dan keluarga korban.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sejumlah saksi mengaku tidak melihat Ama Nefo melakukan pemukulan, justru jadi Korban pemukulan.

Ada juga issue yang beredar di tengah masyarakat, bahwa perkara itu sarat kepentingan terselubung pihak ketiga. Bahkan, diduga ada yang rela menggelontorkan dana pinjaman “berbunga” mencapai 70 juta.

Hal itu diduga demi syarat perdamaian yang mencapai 210 juta rupiah. Sayangnya, syarat tersebut tidak disanggupi dan ditolak pihak Ama Nefo, sehingga diduga tidak sesuai ekspektasi.

“Dia bilang, kalau mau berdamai, biaya perdamaian 30 juta per kepala kali 7 orang, diluar pencabutan perkara. Jadi 210 juta rupiah,” terang sumber yang tidak disebutkan nama, Selasa (15/10/2024).

Penulis : Relas.

Share :

Baca Juga

TNI/POLRI

Rutan Kelas I Medan Berikan Pelayanan Kesehatan Mental Bagi Jiwa Raga Warga Binaan

SUMATERA UTARA

Hari Bhayangkara Ke-78 Wakapolres Langkat Pimpin Upacara Ziarah Makam Pahlawan

TNI/POLRI

Bazar Ramadhan Polri Presisi dan Bansos Bhayangkari 2025: Polri Hadir dengan Kepedulian di Bulan Suci

DAERAH

Diduga Sering Bertransaksi Sabu di Simpang Lombok, Seorang Pria Diamankan Polsek Pujud Polres Rohil

TNI/POLRI

Polisi Medan Pastikan Keamanan dan Kelancaran Lalu Lintas Selama Debat Ketiga Wali Kota

TNI/POLRI

Polres Pelabuhan Belawan Dalam Dua Pekan Ungkap Bermacam Kasus Kejahatan

TNI/POLRI

Kapolda Sumut dan Pangdam I/BB Lepas Patroli Skala Besar untuk Pengamanan Malam Natal 2024

TNI/POLRI

Jumat Berkah, Polisi Bagikan Nasi Kotak Kepada Masyarakat Tanjung Pura