MEDAN | LENSANUSA.OXM – Dua pekan sejak dilantik sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak langsung menggebrak.
Sebanyak 191 kilogram narkotika jenis sabu berhasil diamankan dalam pengungkapan dalam kurun waktu 14 hari terakhir, dan menjadi bagian dari strategi pengamanan terpadu selama Operasi Ketupat Toba 2025.
Pengungkapan ini disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dalam konferensi pers di Mapolda Sumut, Senin (14/4/2025), yang turut didampingi Kabid Humas Kombes Pol Ferry Walintukan dan Dirresnarkoba Polda Sumut Jean Calvijn Simanjuntak dan Kapolres Belawan AKB Oloan Siahaan.
Dalam paparannya, Kapolda menjelaskan bahwa keberhasilan ini bukan hanya soal jumlah barang bukti yang disita, tetapi juga keberhasilan memutus rantai distribusi yang melibatkan wilayah perbatasan, jalur laut, dan jalur darat.
Menurutnya, ini tidak lepas dari hasil kerja terintegrasi bersama stakeholder lain selama Operasi Ketupat 2025.
Operasi ini sendiri dilaksanakan dalam rangka pengamanan Hari Raya Idulfitri, dengan fokus pada lalu lintas dan stabilitas keamanan.
Hasil evaluasi menunjukkan angka kecelakaan turun 50 persen, korban meninggal dunia turun 40 persen, dan insiden luka-luka juga mengalami penurunan signifikan
Di luar aspek lalu lintas, kami juga fokus pada potensi gangguan lain, termasuk peredaran gelap narkoba. Salah satu langkah preventif yang kami ambil adalah pemeriksaan urine terhadap sopir kendaraan umum dan nakhoda kapal selama arus mudik dan balik,” kata Irjen Whisnu.
Lebih lanjut menambahkah menambhakan keterangan Kapolda, Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan secara rinci kronologi empat pengungkapan besar yang dilakukan timnya.
Kombes Calvijn dalam penindakan ini total 191 Kg Narkotika yang diamankan dari operasi imbangan ketupat ini.
Ada 6 kasus menarik yang perlu saya jelaskan, dua dari Direktorat Narkoba Polda Sumut, Dua dari Polretabes Medan, satu dari deliserdang dan yang paling menarik ada satu dari Polres pelabuhan belawan”ujarnya.Dalam temu pers ini, Calvijn dengan tegas menyatakan, tidak boleh ada oknum yang menghalangi proses penangkapan bandar narkoba.
Bahkan, siapa pun yang berani menghalangi petugas dan merusak fasilitas umum maupun fasilitas negara akan ditindak tegas.
“Apabila ditemukan, akan ditindak. Bukan hanya bandar narkoba, tetapi siapa pun yang menghalangi proses penegakan hukum juga akan ditindak tegas,” ucapnya.
Menurutnya, Dua hari sebelumnya, aparat Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan diserang saat hendak menangkap pengedar.
Menyikapi insiden itu, Kombes Calvijn langsung menggelar operasi skala besar. Brimob, Dit Narkoba, Kodim 0201/BS, Yonmarhanlan I, Pomal Lantamal I, dan Subdenpom I/5 Medan diterjunkan penuh ke lapangan.
“Yang menyerang aparat, yang melindungi bandar, bukan sekadar pelanggar hukum. Kita tindak tegas,” tegas Calvijn.
Hasilnya, tujuh orang berhasil ditangkap dalam penyisiran tersebut. Mereka diduga kuat sebagai pelaku penyerangan terhadap aparat dan bagian dari jaringan pengedar.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menambakan secara rinci, dalam kegiatan imbangan pengungkapan kasus narkoba, pengecekan urine para awak angkutan darat, laut, dan udara, serta kegiatan Gerebek Sarang Narkoba (GSN) dalam rangka Operasi Kepolisian “Ketupat 2025”, telah dilakukan pemusnahan barang bukti narkotika untuk periode 24 Februari 2025 hingga 7 April 2025.Selama periode tersebut, berhasil diungkap sebanyak 517 (lima ratus tujuh belas) kasus narkoba yang tersebar di seluruh wilayah hukum Polda Sumatera Utara. Dari pengungkapan tersebut, diamankan 634 (enam ratus tiga puluh empat) orang tersangka.
Adapun barang bukti yang berhasil disita antara lain, sabu 191,692 kg, piil ekstasi 74.292 butir, ganja 11,914 kg, Kokain: 177,170 gram, pil happy five 69.042 butir
Selain itu, dilakukan pula kegiatan pengecekan urine terhadap awak angkutan darat, laut, dan udara di berbagai lokasi seperti terminal, pelabuhan, dan bandara. Pemeriksaan tersebut menyasar 81 (delapan puluh satu) orang.(Dilla)
