SUMSEL | LENSANUSA.COM – Sehubungan keberadaan infrstruktur jalan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya pada jalur lintas sp3 Beruga-Macang Sakti menuju Kabupaten Musi Rawas statusnya tanggung jawab Kabupaten Musi Banyuasin. Maka, tokoh masyarakat Muba dan Ketua Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Musi Banyuasin (GERAMM) bersama ribuan warga Kecamatan Babat Toman, Sanga Desa, Lawang Wetan dan Batang hari Leko (BHL) Musi Banyuasin, yang pada umumnya masyarakat mempunyai kepentingan pada akses jalan tersebut, akan terus berjuang tampa pamrih mendesak pemerintah untuk segera merealiasikan infrastrktur jalan tersebut. Hal itu disampaikan Ketua Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Musi Banyuasin (GERAMM) M. Lekat Gonzales kepada media ini pada Minggu (21/05/2023).
M. Lekat Gozales menegaskan, desakan tersebut terus berlanjut dengan persiapan aksi Demontransi (Aksi Damai) penggalangan massa +- 2000 orang ,yang akan ikut aksi Demontransi yang dijadwalkan pada hari Kamis, (25/05/2023) mendatang.
Aksi yang akan digelar pada titik lokasi kilometer 2 (Pal 2) Desa Sugi Waras Kecamatan Babat Toman tersebut akan dimulai pada pukul 09.Wib s/d Selesai.
Menurutnya,Pada aksi damai yang akan digelar nantinya masyarakat wilayah kecamatan Babat toman dan Sanga Desa,dalam hal ini hanya memintah kepada Pemkab Muba untuk segera merealisasi Pembangunan akses terpenting itu, yaitu jalan lintas kabupaten Musi Banyuasin dari desa Beruge – Macang Sakti kecamatan Sanga Desa yang berbatas pada Kabupaten Musi Rawas Utara.
“Kami Bersama masyarakat wilayah kecamatan Babat toman dan Sanga Desa,dalam hal ini hanya memintah kepada Pemkab Muba segera merealisasi akses terpenting yaitu akses tranportasi jalan lintas kabupaten Musi Banyuasin dari Desa Beruge-Macang Sakti Kecamatan Sanga Desa yang bebatas pada Kabupaten Musi Rawas Utara,” Kata Gonzales.
“Kami meminta dan kami mau mendengar pihak terkait bicara didepan kami masyarakat. Sebab, pada akses jalan ini dalam pantauan kami banyak sekali unit usaha melalui jalan ini, seperti perusahaan perkebunan PT.PIP, PT.IBP ,PT. MBE, yang dalam hal ini kami pertanyakan mana kintribusinya untuk kami masyarakat,” lanjutnya
Lebih lanjut ia menjelaskan, tidak hanya perusahan perkebunan saja memanfaat infrastruktur tersebut.
“Infrastur ini tidak hanya perusahaan perkebunan itu saja yang memanfaatkan akses ini, ada juga Perusahaan Pertambangan, Seperti, PT.Conocophilips, PT Astaka. Itu perusahaan sejak tahun berapa sudah ada diwilayah kami, kami mau pertanyakan mana kontribusinya yang katanya ada income PAD nya, yang kami bisa nikmati masyarakat ini, kami pertanyakan itu, buktinya jalan ini hancur sampai detik ini masih belum dibangun dengan baik,” jelasnya.
Saat disinggung media ini menganai rencana aksi tentunya perlu biaya besar, terkait soal pandanaan aksi tersebut bersumber dari mana…,? M. Lekat mengatakan sumber pendanaa dari masyarakat yang secara suka rela,karena masyarakat sudah bosan dengan janji janji manis selama ini.
“Soal donatur aksi ini, ini dari masyarakat, pokoknya kami sepakat demo ini kami lakukan, masyarakat sudah bosanndengan janji janji saja selama ini.” tutup M Lekat Gonzales.(Fendi/team.)