PEKANBARU | LENSANUSA.COM – Ditandai dengan meleburnya berbagai gerakan perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikanya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 bara persatuan Indonesia sebagai negara mulai menyala. Sejak saat itu, gerakan perjuangan Indonesia dengan gegap gempita bergerak maju mewujudkan Republik Indonesia sebagai negara yang satu, berdaulat, adil, dan makmur.
Demikian amanat tertulis Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Prof Dr Mahfud MD, yang dibacakan Rektor Universitas Riau (UNRI) Prof Dr Sri Indarti SE MSI saat bertindak selaku Pembina Upacara, dalam upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-115 pada 22 Mei 2023 di halaman Gedung Rektorat Kampus Bina Widya UNRI, Senin (22/05/2023).
Lebih lanjut Sri menyampaikan, dr Sutomo bersama para mahasiswa School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), Budi Utomo berdiri untuk mendorong bangsa Indonesia mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain di masa itu. Budi Utomo juga melandaskan dirinya untuk mengejar tiga tujuan yang menjadi cita-cita utama kebangkitan nasional. Antara lain, memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat dimata dunia.
“Dimasa ini, kemerdekaan telah kita raih, barisan perjuangan tetap harus rapat, erat, dan terus maju bergerak mengobbarkan api semangat untuk bangkit mewujudkan Indonesia emas 2045. Selama tiga tahun terakhir, di tengah kekurangan, tantangan, dan masalah kita hadapi bersama, barisan rakyat Indonesia tetap erat dalam melaksanakan penanganan pandemi Covid-19 sekaligus memulihkan perekonomian bangsa. Hal ini menjadi momentum untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional Ke-115 sebagai upaya membangun semangat kebangsaan untuk bangkit pascapandemi,” urainya.
Harkitnas ini, hendaknya dimaknai dengan memperingati perjuangan berbagai elemen. Kementerian, Lembaga, Pemerintah Derah, Sektor Swasta, Akademisi, Pers, komunitas, dans eluruh element saling membahu berkolaborasi menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan kebangkitan bangsa dari berbagai krisis global.
“Baik kesehatan, perkonomian, pendidikan, hingga geopolitik,” ujarnya mengakhiri sambutan.