SUMSEL | LENSANUSA.COM – Polemik infrastruktur jalan penghubung antara Kabupaten Musi Banyuasin menuju Kabupaten Musi Rawas Utara kian tak berujung dan semakin memprihatinkan.
Sebagai mana harapan masyarakat di Sumatra Selatan, terkhusus yang berada di 2 Kabupaten tersebut sampai saat ini belum ada titik terang dan realisasi dari Dinas PUPR-PERKIM setempat bahkan terkesan tutup mata.
Kepada awak media, seorang warga bernama Zakaria (45) dari desa Macang Sakti Kecamatan Sangadesa Kabupaten Musi Banyuasin, mengaku kesal dan prihatin ketika melintasi jalan penghubung menuju Desa Air Bening trans Ketapat Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara, Senin (22/05/2023).
“kondisinya sangat memprihatinkan apalagi pasca hujan melanda, menghambat rutinitas dan aktifitas yang menggunakan jalan tersebut,” kata Zakaria
Zakaria yang juga tokoh masyarakat dan aktifis sebagai fungsionaris Lembaga Independen Mencari Keadilan (LIMK) DPW Sumsel pimpinan Buyung Batubara, mengatakan seharusnya infrastruktur jalan tersebut sudah dianggarkan menjadi perhatian instansi terkait.
“Harusnya instansi terkait segera merealisasikan pembangunan jalan tersebut guna menompang dan memperlancar pendistribusian baik kalangan petani, pedagang dan lainnya,” kata Zakaria
“yang amat disesalkan, masih saja ada oknum-oknum pengemudi mobil truk supir batubara melintasi jalan ini, kesannya peraturan dan undang-undang yang telah dipahami sengaja dikangkangi,’ lanjutnya dengan nada kesal.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas PUPR-PERKIM Sumatera Selatan saat dikonfirmasi awak media sampai berita ini tayang belum berhasil dikonfirmasi. (Pendy/Tim)