Home / DAERAH / SOSIAL BUDAYA / SUMATERA BARAT

Rabu, 11 Juni 2025 - 01:56 WIB

Konon katanya,Legenda Danau Kembar yang Tercipta Akibat Pertempuran Inyik dan Naga

Oplus_131072

Oplus_131072

SOLOK | LENSANUSA.COM  – Legenda Danau Kembar ini diceritakan secara turun temurun dari generasi sebelumnya. Bahkan legenda tentang pembentukan danau tersebut juga dirangkum dalam Antologi Cerita Rakyat Sumatera Barat (Legenda Danau Kembar) yang ditulis oleh Pinto Anugrah.

Meskipun demikian tidak diketahui secara pasti apakah cerita rakyat tersebut benar-benar terjadi di masa lampau. Sebab cerita legenda yang hanya disampaikan secara lisan membuat kisah tersebut tidak bisa dibuktikan secara pasti.

Lantas bagaimana kisah pembentukan Danau Kembar yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut?

Sekilas tentang Danau Kembar

Sebelum mengetahui cerita legenda Danau Kembar, Kita mesti mengetahui terlebih dahulu di mana lokasi daerah ini berada. Seperti namanya, Danau Kembar merupakan sebutan bagi Danau Di Atas dan Danau Di Bawah yang berada di daerah Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat.

Penyebutan Danau Kembar ini disebabkan karena lokasi kedua danau tersebut yang cukup berdekatan. Sebenarnya terdapat satu danau lagi yang juga berada di dekat Danau Kembar ini, yaitu Danau Talang.

Akan tetapi, ukuran dari Danau Talang tidak seluas kedua danau lainnya. Oleh sebab itu, penyebutan Danau Kembar hanya ditujukan pada Danau Di Atas dan Danau Di Bawah saja.

Legenda Danau Kembar

Dilansir dari artikel Prina Yelly yang berjudul “Analisis Makhluk Superior (Naga) dalam Legenda Danau Kembar (Kajian Semiotika Roland Barthes; Dua Pertandaan jadi Mitos),” legenda Danau Kembar menceritakan bahwa terbentuknya danau tersebut terjadi akibat adanya pertarungan seorang Inyik melawan seekor naga. Inyik dalam bahasa Minang bisa diartikan sebagai seorang lelaki tua.

Dalam kisah legenda Danau Kembar tersebut diceritakan bahwa sosok lelaki tua ini bernama Inyik Gadang Bahan. Penamaan ini diberikan oleh masyarakat sekitar karena kapak yang dimiliki oleh Inyik Gadang Bahan yang berukuran besar.

Suatu hari, Inyik Gadang Bahan hendak pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Di tengah perjalanan, Inyik Gadang Bahan bertemu dengan seorang nenek yang memberikan peringatan terhadap dirinya.

Nenek tersebut memperingati Inyik Gadang Bahan untuk berhati-hati ketika ingin pergi ke hutan tersebut. Sebab terdapat sebuah bahaya yang akan menanti dirinya di tempat tujuan.

Meskipun sudah diperingati, Inyik Gadang Bahan tidak mengurungkan niatnya untuk berangkat ke hutan tersebut. Sesampainya di hutan yang dituju, Inyik Gadang Bahan justru menemukan pepohonan yang sudah tumbang berserakan.

Melihat hal ini, Inyik Gadang Bahan teringat akan pesan nenek yang dia temui sebelumnya. Dirinya pun memutuskan untuk melangkah mundur dan meninggalkan hutan tersebut.

Akan tetapi sosok lain ternyata sudah menanti Inyik Gadang Bahan. Seekor naga muncul di hadapan Inyik Gadang Bahan dan menghalangi jalan keluar dari hutan tersebut.

Naga yang mendiami wilayah hutan tersebut merasa terusik dengan kehadiran Inyik Gadang Bahan yang ingin mencari kayu bakar. Pertempuran antara Inyik Gadang Bahan melawan naga tersebut akhirnya tidak terelakkan.

Sang naga menyemburkan api untuk menyerang Inyik Bahan Gadang. Akan tetapi, serangannya tersebut ternyata tidak mempan dan berhasil dihindari oleh lelaki tua tersebut.

Sebaliknya, serangan dari Inyik Gadang Bahan justru berhasil mengenai sang naga. Akhirnya pertempuran tersebut berhasil dimenangkan oleh Inyik Gadang Badan yang mampu memotong bagian kepala dan ekor sang naga dengan menggunakan kapak yang dibawanya.

Aliran darah yang keluar dari sisi kepala dan ekor naga inilah yang nantinya berubah menjadi Danau Kembar. Darah yang keluar dari sisi kepala menjadi asal muasal Danau Di Atas. Di sisi lain, darah yang keluar dari sisi ekor kemudian berubah menjadi Danau Di Bawah.

 

Sumber:

– Yelly, P. (2019). Analisis Makhluk Superior (Naga) dalam Legenda Danau Kembar (Kajian Semiotika Roland Barthes; Dua Pertandaan jadi Mitos). Jurnal Serunai Bahasa Indonesia, 16(2).

Share :

Baca Juga

DAERAH

LAMR Dukung Penguatan Budaya Melayu Pada Desain Baru Bandara SSK II

DAERAH

DPP- SPKN Soroti Defisit Anggaran Pemprov Riau 2025, Minta Gubernur Riau Audit Anggaran Belanja OPD

SOSIAL BUDAYA

Jaksa Agung Tekankan Pola Hidup Sederhana dan Bijak Bermedia Sosial Harus Menjadi Budaya Kerja Insan Adhyaksa

PEKANBARU

Polsek Senapelan Bantu Mobilisasi Warga Giat Baksos Wakapolri

DAERAH

Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lancang Kuning 2025 di Pekanbaru, Siap Amankan Mudik Lebaran 

BENGKALIS

Camat Bengkalis Meresmikan Malam Pembukaan Pelaksanaan MTQ Ke XI Tingkat Desa Kelamantan

PEMERINTAH

Pemkab Rohil Lakukan Percepatan Pemanfaatan Sikoncang di Pedesaan

DAERAH

Sukses Tertibkan Aset, Bupati Kasmarni Terima Apresiasi Dari KPK