BANTUL | LENSANUSA.COM. – Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) DIY resmi meluncurkan dua program inovatif bertajuk Lambada (Lanjut Usia Mandiri Berdaya) dan Lansiagana (Lansia Siaga Bencana) pada Rabu (30/7/2025) di Bale Amor, Dusun Kedung, Guwosari, Pajangan. Kegiatan dihadiri sekitar 120 peserta, termasuk para pejabat lintas instansi.
“Kegiatan ini adalah bentuk nyata pemberdayaan lansia agar tetap berdaya, berguna, dan berjaya di usia senja,” tegas Kepala BPSTW, Tutik Amalia, S.H., M.Si.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, S.H., M.Si, yang secara resmi melaunching program tersebut, menyatakan bahwa program ini merupakan wujud inovasi layanan sosial.
”Kami ingin mbah kakung dan mbah uti tetap sehat, semangat, dan mandiri. Melalui Lambada dan Lansiagana, kami dorong lansia menjadi subjek, bukan objek dalam pembangunan sosial,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar lembaga dalam mendukung aktivitas lansia, termasuk pelatihan dan kegiatan komunitas.
Program Lambada dan Lansiagana merupakan hasil kolaborasi antar bidang di Dinas Sosial DIY yang telah melalui uji coba seperti pelatihan keterampilan meronce, senam lansia, dan sosialisasi siaga bencana.
”Ini juga merupakan implementasi dari Perda DIY Nomor 3 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan kesejahteraan lansia,” ungkap Tutik Amalia.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan program akan dilihat dari tingkat keberfungsian sosial lansia di panti maupun di masyarakat.
Sementara itu, Endang Patmintarsih juga mengapresiasi peran aktif masyarakat dan pemerintah desa Guwosari yang turut mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
“Bale Amor ini memang tempat yang ideal untuk membangun semangat dan interaksi para lansia. Interaksi yang hangat membawa kebahagiaan, dan kebahagiaan itu kunci kesehatan,” ujarnya.
Acara ditutup dengan sosialisasi Lansiagana oleh Simbah BPSTW dan berlangsung kondusif hingga pukul 11.30 WIB.*SY.














