SINGAPURA | LENSANUSA. COM – Kisah inspiratif datang dari Negeri Singa, membuktikan bahwa tekad kuat mampu meruntuhkan sekat-sekat keterbatasan. Adalah Rita Uru Hida, perempuan tangguh asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih gelar Sarjana Hukum di Singapura. Pencapaian ini kian istimewa, sebab ia meraihnya berawal dari perannya sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di negara tersebut.
Perjalanan Rita bukan tanpa liku. Berangkat sebagai pekerja migran, anak kedua dari dua bersaudara ini membawa satu impian besar: membuat orang tuanya bangga. Singapura, yang awalnya hanya menjadi tempatnya mengais rezeki, perlahan ia ubah menjadi medan perjuangan akademis.
“Ingin buat orang tua bangga pastinya,” ujar Rita Uru Hida saat berbincang via WhatsApp dengan media. Kalimat sederhana itu menjadi bahan bakar yang tak pernah padam di tengah rutinitasnya.
Namun, semangatnya sempat diuji oleh cibiran dari lingkungan sekitar, bahkan dari sesama pekerja migran asal Sumba. “Ada banyak cibiran dari sesama TKW yang asal Sumba bahwa tidak ada visa kuliah yang ada visa babu,” ungkap Rita.
Kata-kata pedas itu tidak lantas membuatnya menyerah. Justru, cibiran tersebut menjadi cambuk yang memicu tekadnya. Ia membuktikan bahwa pandangan miring itu salah besar. Dengan kegigihan dan kerja kerasnya, ia berhasil menyeimbangkan pekerjaan dan kuliah, hingga akhirnya ia resmi menyandang gelar Sarjana Hukum.
Kebahagiaan Rita kini mencapai puncaknya. Ia dijadwalkan akan meninggalkan Singapura untuk sementara dan terbang ke tanah air. Tepat pada tanggal 28 Oktober ini, Rita akan bertolak ke Jakarta untuk menghadiri acara wisuda kelulusannya. Momen sakral ini menjadi penanda resmi atas jerih payah dan pengorbanannya selama ini.
Kisah Rita adalah pengingat yang indah tentang pentingnya memulai dan tidak pernah berhenti percaya. Ia menutup pesannya dengan kata-kata penuh makna yang layak menjadi renungan bagi siapapun yang sedang berjuang meraih mimpi.
“Untuk saat ini tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Percayakan segala sesuatu pada Tuhan, maka dalam sepanjang perjalanan hidup Tuhan siapkan segala yang kita perlukan,” tutup Rita.
Kini, Rita Uru Hida bukan hanya sekadar nama. Ia adalah simbol nyata bahwa latar belakang tidak menentukan masa depan, dan mimpi setinggi langit pun bisa diraih bahkan dari dapur seorang pekerja migran. Kisahnya adalah nyanyian harapan bagi seluruh anak bangsa yang sedang berjuang, bahwa di balik seragam kerja, bisa tersimpan jubah seorang sarjana yang siap mengubah dunia. | Penulis : Ikzed