BANTUL | LENSANUSA.COM. – Bakal pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Bantul Joko Budi Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan resmi mendaftar ke kantor KPU Bantul, Rabu (28/6/2024) sore.
Rombongan bakal paslon Joko-Rony tiba di kantor KPU Bantul pada pukul 14.35 WIB, setelah sebelumnya meraka berjalan dari Jalan Sudirman menuju ke arah selatan ke Kantor KPU Bantul dengan iring iringan prajurit bregodo dan kirab budaya .
Komisioner KPU Kabupaten Bantul Mesri Widodo mengungkapkan status pendaftaran paslon Joko-Rony dapat diterima. “Sesuai data yang masuk di aplikasi Silon, pendaftaran sudah masuk pukul 15.30 WIB. Dalam tahap ini kami hanya melakukan pengecekan kelengkapan berkas saja, belum sampai keabsahan,” ujar Mesri.
Proses pemeriksaan dokumen kelengkapan paslon memerlukan waktu sekitar 30 menit. Setelah dinyatakan lengkap, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan visi dan misi oleh paslon.
Bakal calon bupati Bantul Joko Budi Purnomo dalam konferensi pers mengatakan, pasangan Joko-Rony didukung oleh enam partai politik, yakni PDIP, Partai Demokrat, Partai Ummat, PPP, dan PKS, serta Partai Perindo.
Dalam sambutannya Joko mengapresiasi penuh terhadap kinerja KPU Bantul dalam proses pendaftaran tersebut. Ia dan pasangannya berharap bisa membawa perubahan yang baik di Kabupaten Bantul
“Kami ucapkan apresiasi yang sangat tinggi terhadap KPU Bantul sehingga tahapan ini bisa dilaksanakan dengan baik dan transparan. Kami harap bisa membawa Bantul menjadi lebih baik, transparan, dan sejahtera” ujarnya.
Joko juga optmistis karena jumlah kursi dari total partai di DPRD Bantul yang mengusul atau mengusung Joko-Rony adalah sebanyak 24 kursi. Sehingga hal ini adalah kekuatan yang besar, baik dari kekuatan nasionalis, religius, politis, maupun kekuatan untuk memperjuangkan hak masyarakat Bantul.
“Setelah ini kami akan melakukan komunikasi lanjut. Kami punya tagline Sesarengan Membangun Bantul. Artinya kita akan bangun Bantul secara bersama-sama,” ujar dia.
Joko juga menyinggung mengenai beberapa hal yang masih harus dibenahi, yakni dalam sarana pendidikan, pemerataan infrastruktur, dan urusan yang menyangkut pertanian, perkebunan dan kehutanan.
“Kami juga melihat sektor kesehatan juga masih butuh perbaikan,” ucap Joko. *SY