PEKANBARU | LENSANUSA.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun menghadiri pelantikan pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Pekanbaru periode 2022-2027. Pelantikan ini digelar di The Zuri Hotel, Kota Pekanbaru, Sabtu (11/3).
Dalam acara yang digelar oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) selaku Ketua Panitia Pelaksana, Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.
Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun menyampaikan kata sambutan dengan mengapresiasi terbentuknya KTNA di Kota Pekanbaru dan mengucapkan selamat kepada pengurus yang akan dilantik. Menurutnya, KTNA merupakan mitra pemerintah sebagai organisasi profesi yang independen dan berorientasi pada kegiatan sosial ekonomi masyarakat, khususnya di sektor pertanian.
“Tantangan kita ke masa depan akan semakin sulit karena harus berhadapan dengan inflasi. Perlu sinergi kita bersama untuk menjaga kestabilan harga pangan dan jumlah pasokan. Bersama inilah KTNA merupakan mitra kerja pemerintah untuk mewujudkan dan memperjuangkan aspirasi petani nelayan yang kondisinya masih serba terbatas,” ujarnya.
Oleh karenanya, ia berharap KTNA dapat menjadi organisasi yang menjadi fasilitas bagi apa yang dibutuhkan petani. Baik itu petani sawit, panganan, sayuran, buah-buahan dan sektor pertanian lainnya.
“Saya berharap kepada para pengurus baru juga akan terus membentuk gagasan dan ide yang berorientasi memajukan sektor pertanian di Riau, khususnya Pekanbaru. Semoga pengurus yang dilantik bisa mendukung dan menggerakkan masyarakat agar memanfaatkan lahan kosong di lingkunganmya untuk pertanian dan pertahanan melawan inflasi,” jelasnya.
Sementara itu, Sekda Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution juga berpesan agar para pengurus yang dilantik pada periode 2022-2027 dapat mewujudkan sejumlah poin berikut:
1. Memperluas tanaman dan produktivitas komoditi strategis utama, terutama cabai dan bawang dengan memanfaatkan lahan kosong
2. Peningkatan penerapan mekanisme pertanian dan olah tanah tanpa bakar
3. Pengembangan ternak unggul sesuai potensi wilayah
4. Pembentukan kelompok pengolahan pakan ternak dan unggas
5. Mendorong terbentuknya kelembagaan pertanian berbasis koorporasi
6. Mendorong terciptanya petani muda.
Editor: Novi