WAINGAPU | LENSANUSA.COM – Kegiatan Pekan Literasi untuk Kesejahteraan yang digelar Taman Baca Masyarakat (TBM) Poba Wangga hari Ke Empat, Jumat (26/9/2025). Acara ini berlangsung selama sehari penuh.
Taman Baca Masyarakat (TBM) POBA Wangga merupakan satu- satunya di Sumba Timur yang mendapat bantuan fasilitan Pelatihan Pekan Literasi untuk kesejahteraan dari Pusat Pembinaan Bahasa dan sastra, badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Dasar dan Menengah.
Sasaran Pelatihan pekan literasi ini kepada anak Sekolah Menengah Pertama ( SMP) atau sederajat. Adapun materi yang di sampaikan oleh Narasumber Margaretha Djanggatara, S.Pd cerita pendek berdasarkan imajinasi atau rekaan penulis bukan peristiwa nyata yang pernah terjadi.
Tentunya dalam penulisan cerpen membutuhkan pedoman kerangka berfikir misalnya tujuh unsur intrinsik cerpen antara lain Tema, Tokoh, Alur, Latar, gaya bahasa, sudut pandang dan Amanat. Kita sebagai penulis cerpen perlu berimajinasi yang baik dan fokus untuk menghasilkan cerita atau cerpen yang menggugah pembaca untuk membacanya. Bahkan narasumber ketika melihat semangat anak- anak meminta untuk membuat puisi dengan harapan dapat di terbitkan oleh Kantor bahasa Nusa Tenggara Timur (NTT) tuturnya.
Dari pelatihan tersebut anak- Anak sangat antusias mengikuti bahkan belajar untuk membuat cerita dari kisah kehidupan sehari- hari mereka. peserta atas nama Margareth Crista Dendimara Menulis cerpen dengan Judul “Temanku yang Nakal Berubah menjadi baik” dari penulisan ini Adik Margareth ditunjuk sebagai tutur sebaya dari narasumber, dan menurut kak Margareth ketika mengikuti Pelatihan ini sangat senang dan di pacu untuk menulis dan menghasilkan cerita. Maria Imelda Tamo Ina menulis cerpen dengan judul “Gadis Culun Yang di Bully” menurut Imel ketika menulis cerpen ini bertolak dari keadaan yang terjadi di dalam lingkungan sekolah atau pergaulan sehari-hari hari.
Terkadang sering kali sadar ataupun tidak sadar orang melakukan bully kepada sesamanya. Kaya Wohangara selaku Panitia Pekan Literasi Di Pondok Belajar Anak (POBA) Wangga, sangat bersyukur bisa mendampingi anak- dalam menulis cerpen ataupun mendongeng, ketika mereka menulis selalu mereka ambil cerita dari kisah pergaulan mereka entah di Sekolah, Rumah, dan di Lingkungan sekitar mereka tinggal,
Di tutup dengan sebuah Puisi dari Ketua Pondok belajar Anak Wangga. Devita Angel, S.Th sekaligus kisah hidupnya, dengan judul “Sang cinta pertamaku”
Penuh senyum, penuh tawa, juga bertabur sedih…
Ku dengar kau berparas rupawan,
ku dengar pula kau penuh kasih sayang
engkau tidak sekali-kali mengacuhkan ku…
Dalam hening malam
Ku bayangkan dan ku mengingat yang ibu ceritakan tentangmu…
Ayahku cinta pertamaku
Saatku berusia sangat belia
Engkau Sudah dalam pelukan Tuhan…
Engkau selalu ada dihatiku
Engkau tetap cinta pertamaku…
Wartawan (Ardy)