Home / Uncategorized

Rabu, 3 Desember 2025 - 20:55 WIB

Seminar Publik 16 HAKTP: Kolaborasi FAMM Nusantara dan SOPAN Sumba Perkuat Advokasi KBG

WAINGAPU | LENSANUSA.COM – Dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP), Forum Aktivis Muda Perempuan (FAMM) Nusantara bersama Solidaritas Perempuan dan Anak (SOPAN) Sumba menggelar kegiatan edukasi dan penguatan jejaring di Aula Kantor Kelurahan Prailiu, Waingapu, Rabu (3/12/2025).

Dengan mengusung tema “Suara Perempuan Sumba: Bergerak Bersama Lawan Kekerasan Digital dan Tegakkan Keadilan Gender”, kegiatan ini diarahkan untuk menjawab meningkatnya kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan dan anak di Sumba Timur.

Faktor patriarki, ketimpangan relasi kuasa, serta kurangnya akses layanan didorong menjadi perhatian utama dalam diskusi kali ini.

Tiga narasumber hadir dalam kegiatan tersebut, yakni:
1. Aiptu Ahmad Furqan (Kanit PPA Polres Sumba Timur)
2. Yustina Dama Dia (Direktur SOPAN Sumba)
3. Jackson Fredy Simanjuntak (Lurah Prailiu)

Dalam materinya, Kanit PPA memaparkan “Peran Kepolisian dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender di Sumba Timur”. Ia menjelaskan situasi umum terkait kasus KBG, peran kepolisian dalam langkah pencegahan, serta mekanisme pelaporan dan proses hukum yang dapat ditempuh oleh korban.

Sementara itu, SOPAN Sumba membawakan materi “Pengalaman Pendampingan Korban & Penguatan Komunitas dalam Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Sumba Timur”. Direktur SOPAN, Yustina Dama Dia, memaparkan tantangan pendampingan korban, mekanisme layanan, serta pentingnya pendekatan komunitas dalam membangun keberanian perempuan untuk melapor.

Perwakilan Anggota FAMM Nusantara, Sarimita Andani Ataambu, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ruang kolaborasi lintas komunitas. “Kita tidak hanya menerima materi, tetapi membangun kemitraan agar mampu membantu atau mendampingi korban kekerasan di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Sebanyak 40 peserta dari komunitas perempuan, organisasi mahasiswa, masyarakat adat, serta perwakilan FAMM Nusantara dan SOPAN Sumba terlibat aktif dalam diskusi dan pemaparan materi.

Adapun hasil yang diharapkan dari pertemuan ini antara lain:

1. Meningkatnya pemahaman peserta tentang bentuk dan penyebab KBG serta jalur layanan yang tersedia.

2. Terbangunnya jejaring komunikasi yang kuat antara komunitas, organisasi perempuan, dan Kepolisian.

3. Lahirnya komitmen bersama dalam memperkuat pencegahan dan penanganan KBG di tingkat komunitas.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menguatkan koordinasi lintas lembaga dan meningkatkan kesadaran publik mengenai urgensi penegakan hukum sebagai bagian dari perlindungan korban. Melalui kolaborasi komunitas, organisasi perempuan, dan institusi negara, upaya mewujudkan keadilan gender di Sumba Timur diharapkan semakin kuat dan berkelanjutan. | Penulis : Ikzed

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Kamarudin Simanjuntak Angkat Bicara Terkait Penetapan Tersangka Houtman Oleh Polda Riau

Uncategorized

Pj Wali Kota Ajak Warga Pekanbaru Sukseskan Pemilu 2024 Tanpa Money Politic

DAERAH

HUT KOTA BANDAR LAMPUNG GELAR PAWAI BUDAYA

Uncategorized

Viral di Medsos, Bid Propam Polda Riau Dalami Curhatan Bripka Andry

Uncategorized

Instead of a Sports Fan, Become a Sports Participant

DAERAH

32 Titik Fasilitas Air Bersih Program TNI-AD Manunggal Air Tahun 2023 Di Provinsi Lampung Resmi Di Gunakan

Uncategorized

Amankan Paskah, Polres Bantul Kerahkan 694 Personel

Uncategorized

Sambut Hari Bhayangkara Ke 77, Polresta Bandar Lampung Gelar Olah Raga Bersama TNI – Polri