YOGYAKARTA | LENSANUSA.COM. – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum memperpanjang kembali status siaga darurat kekeringan di wilayah DIY. Seperti diketahui, status Siaga Darurat Kekeringan DIY habis per hari ini, 30 September.
“Tanggal 30 September ini selesai darurat kekeringannya. Jadi saya belum melakukan perpanjangan atau belum melakukan siaga yang lain karena masih menunggu dari rilis BMKG dahulu,” kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad, Senin (30/9/2024).
Noviar menambahkan, berakhirnya status siaga darurat kekeringan di wilayah itu tidak akan berpengaruh terhadap program penyaluran air bersih di daerah-daerah yang terdampak kekeringan. Masyarakat yang meminta bantuan air bersih tetap akan dibantu sesuai dengan kemampuan anggaran.
“Status siaga kekeringannya itu gunanya untuk mengantisipasi yang berdampak cukup luas. Nah jadi walaupun siaga kekeringan sampai 30 September tapi kalau penyaluran selama masyarakat membutuhkan ya dilayani,” katanya.
Ia memaparkan, hingga Minggu (29/9)2024), jumlah air bersih yang disalurkan yakni Kabupaten Bantul 312 kali di 7 kapanewon, 13 kalurahan, dengan jumlah total 1.560.000 liter,Kabupaten Kulon Progo 188 kali, di 7 kapanewon, 21 kalurahan dengan jumlah total 940.000 Liter dan Kabupaten Gunungkidul 980 kali di 10 kapanewon, 24 kalurahan dengan jumlah total 5.340.000 Liter.
“Kabupaten Sleman dan Kota Jogja tidak ada penyaluran air bersih,” pungkasnya.
Sementara itu Hengki sukaralewan PMI kabupaten Bantul menyampaikan khususnya di Bantul kegiatan droping air bersih menggunakan tangki air selain PMI ada juga dari Tagana, BPBD Bantul, DLH Bantul dengan jadwal distribusi yang di sepakati bersama
“Distribusi air ini kita lakukan dengan beberapa armada tangki selain dari PMI ada juga Tangki Tagana , BPBD Bantul serta DLH, dengan jadwal yg telah di sepakati bersama” ujarnya saat di temui media dilokasi droping dusun Rejosari terong Dlingo. *SY