NIAS SELATAN | LENSANUSA.COM — Gelombang penolakan datang dari masyarakat Desa Gabungan Tasua terkait penggantian Pejabat (PJ) Kepala Desa mereka. Warga mempertanyakan alasan Bupati Nias Selatan mengganti PJ Kades lama, BZ Tafonao, yang dinilai telah membawa banyak perubahan positif di desa tersebut.
PJ Kades baru yang ditunjuk, berinisial AR Lase, bukanlah warga asli Desa Gabungan Tasua. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, terlebih lagi karena rekam jejak AR Lase sebelumnya sempat menjadi sorotan. Beberapa dugaan permasalahan pribadi, termasuk isu dugaan perzinahan yang pernah diselesaikan oleh tokoh masyarakat dan aparat desa, menjadi alasan kekhawatiran warga akan potensi terulangnya kejadian serupa.
“Kami sebagai masyarakat sangat kecewa dan mempertanyakan keputusan ini. PJ lama masih memiliki banyak program berjalan, bahkan ada yang belum tersentuh. Selama kepemimpinan beliau, desa kami mengalami banyak kemajuan, seperti perbaikan jalan, pemasangan penerangan, dan pembangunan lainnya,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Warga menduga, keputusan ini bisa jadi dipengaruhi oleh dinamika politik pasca Pilkada atau bahkan isu jual beli jabatan. Namun mereka berharap, dugaan tersebut tidak benar adanya.
“Kami tetap berprasangka baik. Tapi kami juga meminta penjelasan terbuka dari pihak pemerintah kabupaten, khususnya dari Bupati Nias Selatan, mengenai alasan yang sebenarnya dari penggantian ini,” lanjut warga tersebut.
Saat ini, masyarakat Desa Gabungan Tasua berharap ada respon dan klarifikasi resmi dari Pemerintah Kabupaten Nias Selatan, serta mempertimbangkan kembali aspirasi warga sebelum melanjutkan proses administrasi terkait penunjukan PJ Kades baru. Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan belum berhasil dikonfirmasi sampai berita ini tayang. (**/Rls)