KAMPAR, RIAU | LENSANUSA.COM – Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi di D.I. Bancah Labi, Sei.Silam-Desa Ganting Damai, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan sumber dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2022, pekerjaan fisik di lapangan dinilai tidak sesuai Rincian Anggaran Biaya (RAB) dan tidak sesuai Spesifikasi Teknis.
Hal ini terungkap dalam investigasi tim dari beberapa Media yang turun langsung ke lokasi proyek bernilai Rp 3,403 miliar itu pada pagi hari Selasa, 9 Mei 2023 Pukul 08.33.WIB dengan melewati sebuah Jembatan Gantung di kawasan daerah Lionting, Bancah Labi.
Sesaat sebelum memasuki lokasi, tim investigasi lebih dulu memintai keterangan dari beberapa warga sekitar. Tim bertanya ke rumah-rumah warga hingga meminta keterangan kepada warga yang sedang melintasi kawasan proyek Irigasi tersebut.
Dari tepi jalan Aspal, jalanan menuju lokasi Irigasi ini masih berstatus jalan tanah. Kondisinya becek berlumpur sehingga harus hati-hati melewatinya agar terhindar dari kecelakaan.
Dari keterangan sejumlah warga yang meminta identitasnya tidak dipublikasi, tidak sedikit warga ini mengungkapkan rasa kesal dan kekecewaan mereka terkait kondisi fisik proyek Irigasi dimaksud.
“Tentu kami sangat kesal dan kecewa besar karena kondisi fisik proyek itu tidak sesuai harapan kami. Lihat sendiri lah ke lokasi, biar kami antar kalian ke lokasi. Irigasi itu ada yang roboh, jalanan becek karena tergenang air akibat kelalaian Kontraktor yang kerja tidak profesional,” ungkap warga.
Warga menambahkan, “Kami melihat fisik proyek Irigasi itu dikerjakan secara asal-asalan. Terlihat sekali dari bentuknya berliku-liku seperti Ular, pecah-pecah dan retak-retak lalu kemudian mereka (Kontraktor) menempel kerusakan itu dengan Semen seadanya,” sambung warga.
Lanjut warga lagi, “Tindakan Kontraktor maupun Dinas PUPR Riau Bidang SDA sudah tidak benar dan terindikasi telah melakukan perbuatan melawan hukum (PMH) dalam tindak pidana korupsi (TPK). Mereka adalah Maling Uang Rakyat!,” tegas warga dengan kesal.
Warga juga menegaskan bahwa upaya yang dilakukan Kontraktor dengan menempelkan Semen basah pada bagian sejumlah titik kerusakan, bukanlah solusi dan tidak menjamin kualitas fisik proyek itu tahan lama. Hal ini akan tercium juga oleh APH nantinya.
“Tindakan mereka dengan melakukan tempel-menempel Semen sudah terlambat. Apa lagi itu bukan solusi. Kami minta supaya hasil investigasi tim bapak-bapak dari Pekanbaru dijadikan data laporan ke Jaksa atau ke KPK RI ya pak,” minta warga kepada tim.
Terakhir, dari keterangan warga menyebutkan salah seorang yang tidak asing lagi di Kampar inisial (LF), bahwa setiap kali ada proyek di daerah Bancah Labi yang merupakan kawasan Irigasi, selalu LF yang mengawasinya.
“Iya pak, mungkin LF lagi yang mengawasi proyek itu, LF sudah terkenal di daerah sini. Datang aja ke rumah LF, tidak jauh dari SPBU atau setelah Tikungan. Tidak sedikit juga warga kecewa dengan LF karena kinerjanya di proyek-proyek tak beres. Ular itu orang,” ucap warga sambil tertawa.
Usai dari lokasi, tim mendatangi kediaman LF guna untuk konfirmasi pada Pukul 09.09.WIB bertujuan memastikan kebenaran atas keterangan warga. Saat tiba di rumah LF, tim turun dari mobil dan menyapa seorang Ibu yang sedang menyapu halaman rumah sambil bertanya apakah benar rumah itu kediamannya LF.
“Iya pak, ini rumahnya pak LF, tapi pak LF tidak ada, baru saja keluar pergi ke Kantor,” kata seorang Ibu itu.
Lalu kemudian tim meninggalkan rumah LF berjalan menuju Pekanbaru. Dalam perjalanan, tim menghubungi LF via Telpon di nomor 0852762 xxxx terkait Proyek Irigasi tersebut. LF menjawab bahwa dirinya sedang berada di Kantor.
“Saya sedang berada di Kantor, terkait proyek Irigasi di Bancah Labi, itu bukan saya, langsung saja ditanya ke mas Toyo,” kata LF sembari tim meminta Nomor WA mas Toyo ke LF, diiyakan akan dikirim. Namun hingga kini tidak kunjung dikirim LF.
Selanjutnya, saat tiba di Pekanbaru sekitar Pukul 10.30.WIB, tim kemudian mendatangi Gedung Dinas PUPR Riau jalan SM Amin tepatnya di Lt.VII Bidang SDA dengan tujuan melakukan konfirmasi berita dengan meminta klarifikasi kepada Kabid SDA, YP.
Namun, tim tidak berhasil ketemu dengan Kabid SDA, di sana tim hanya bertemu dengan salah satu Security dan seorang Ajudan Kabid SDA inisial FD.
Dari keterangan FD dan Securiy bahwa YP sedang tidak di ruangan karena ada acara Halal Bihalal di rumah YP.
“Saya Ajudan-nya, beliau tidak ada di Kantor karena sedang menggelar acara Halal Bihalal di rumahnya. Termasuk PPTK RF mungkin sedang di rumah YP juga hari ini. Namun kami akan sampaikan pesan bapak ke Kabid dan PPTK, datang saja besok ke sini lagi pak,” kata FD dan PAM-nya.
Pada sore harinya, tepatnya Pukul 15.54.WIB tim Media mencoba konfirmasi ke Kabid SDA YP via WhatsApp di nomor 08537479 xxxx. Namun, hingga berita ini ditayangkan, YP tidak juga merespon dan atau belum membalas konfirmasi dari Wartawan.
Dari pantauan dan pengamatan tim Media di lapangan, berdasarkan kondisi fisik proyek di lokasi, diduga kuat, peluang dan indikasi korupsi dalam proyek tersebut sangat besar. (Ozi-Tim)
Berita Proyek Irigasi di Bancah Labi Telah Viral di Sosial Media
Terbaca di sosial media pada tanggal 7 Mei 2023, berita terkait proyek Irigasi di Bancah Labi, Kampar sangat mengejutkan Netizen. Info yang didapat, sementara ada 3 (tiga) media yang menayangkan berita tersebut.
Namun saat kembali di cek berita itu di salah satu media, tidak lagi muncul berita itu, sehingga Netizen semakin penasaran.
Berikut ini judul dan isi narasi berita yang telah tayang dari 3 media dimaksud, Kontraktor: Memang Ada Sebagian Pengkhianat Mereka Yang Bocorkan ke Abang!!!
Kampar, (Riau) ~ Proyek Pembangunan Irigasi (Drainase) Sepanjang – + 3,6 km, Simpang Bonca Labi, Desa Ganting Damai Kecamatan Salo, Desa Sungai Silam Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar diduga Fiktif dan tidak sesuai Rncana Anggaran Bangunan (RAB).
Papan informasi,
Sub kegiatan Pekerjaan: Peningkatan Jaringan Irigasi Permukaan
Pekerjaan: Peningkatan Jaringan Irigasi di Bincah Labi Silam Kab Kampar.
Sumber Anggaran: DAK
Nomor Kontrak: 610/SDA/DI/ Kontrak/DAK/ Bancahlabi/VI/2022/81.
Proyek yang bernilai dengan fantastis ini bersumber dari Dana DAK, Sebesar Rp 3.403.695.925. awal dikerjakan 14 juni 2022, hingga selesai 31 Desember 2022 diduga tidak sesuai spek bahkan tidak menggunakan besi Wiremesh dan menggunakan besi lama dari irigasi yang dibongkar sebelumnya.
Hal tersebut bahkan diakui Kontraktor pelaksana proyek tersebut CV.Prabu Indo Nusantara. Sedangkan Konsultan Pengawas PT.Serarora Abadi.
“Itu sebagian aja bang (tidak sesuai spek, red), itu pengkhianat mereka bang yang bocorkan ke abang itu, ” ungkap Manungkalit Direktur CV Prabu Indo Nusantara kepada wartawan, Kamis (4/5/2023) malam di Pekanbaru.
“Kabid ngak usah abang hubungi lagi, ngak usahlah abang berita kerjaan aku ini ” ujar Simanungkalit.
Terkait pekerjaan proyek drainase tersebut masyarakat setempat mengeluh dan kesal lantaran dilihatnya sendiri didaerahnya pekerjaan drainase sepanjang – + 3 kilo meter (KM) diduga ada pengurangan pekerjaan pembangunan saluran parit drainase tersebut.
Menurut masyarakat meminta namanya tidak disebutkan namanya, saat pekerjaan drainase dikerjakan pihak kontraktor diduga tidak memasang besi Wiremesh yang seharusnya digunakan untuk menjadi besi tulangan saluran drainase beton tersebut. Tegasnya.
Sementara itu, para pekerja saat ditanya keberadaan mandor dan siapa kontraktor pekerjaan tersebut mereka mengatakan, pengawas dari dinas terkait lutfi (ASN) sering datang.
“Namun tidak ada tindakan, diduga sudah bekerjasama dengan kontraktor, ” bebernya.
Untuk diketahui, Besi Wiremesh digunakan untuk menjadi besi tulangan saluran drainase beton. Karena Salah satu bahan bangunan dan konstruksi yang bisa mempengaruhi ketahanan dari sebuah bangunan adalah besi Wiremesh
Wiremesh adalah sebuah rangkaian besi yang tampak seperti lembaran kawat yang sengaja dibuat seolah saling berpotongan antara satu dengan yang lainnya,maka seringkali disebut sebagai anyaman besi.
Istilah anyaman besi berasal dari bentuk besinya yang tampak seperti pola jajaran genjang dan disambung dengan menggunakan teknik pengelasan supaya bisa terikat dan terhubung dengan sempurna.
Awalnya muncul berita dengan judul Drainase Terjelek di Kabupaten Kampar Pengerjaan Irigasi di Desa Ganting Damai Kecamatan Salo (https://www.mediatargetbuser.id/pembangunan-irigasi-drenase-yang-terjelek-di-kabupaten-kampar-dalam-pengerjaan-irigasi-di-desa-ganting-damai-kecamatan-salo/)
Isinya, Pemerintah daerah provinsi Riau mencairkan anggaran untuk pembangunan Irigasi Tetapi Pihak kontraktor tidak mengerjakan Sesuai RAB Seharusnya Besi 10 Net tetapi pihak kontraktor memakai Besi 8 biasa Kekuatan pisik Bangunan Irigasi Tergantung pada Besi yang di Pasangkan, Seharusnya Sebelum papan Mal coran di pasang,pekerjaan Seharusnya Menggali Parit Terlebih dahulu untuk Membuat Ukuran Sesuai Dengan Gambar RAB Untuk Permukaan Irigasi agar air bisa mengalir Maksimal,saat ini air bukan mengalir kebawah tetapi air ngalir keatas lagi.
Bangunan Irigasi lebih tinggi dari permukaan jln,sehingga musim hujan air tergenang di sepanjang Jalan Akses masyarakat Desa Ganting damai untuk mencari Nafkah menuju perkebunan sawit dan Karetnya Rusak dan hancur oleh Kontraktor yang lagi Membangun Irigasi
Menurut masyarakat Setempat pemerintah daerah provinsi Riau Mencairkan uang Negara Sebesar 3,4 Miliar Untuk proyek Irigasi (Drainase) kontaktor Pemenang tender diduga tidak memikirkan Nasib masyarakat sekitarnya dan tidak Menghargai Kaur pembangunan Desa Ganting damai Kecamatan Salo.
Diduga Triplek 12 Mili di jual oleh pemborong bangunan Irigasi (Drainase) saat ini pengerjaan proyek Irigasi (Drenase) memakai Triplek 5 Mili sehingga papan mal coran Drenase Bengkak-Bengkak dan kembang waktu Pengecorannya.Namun, isi beritanya dihapus
Pada tanggal 15 November 2022 muncul berita baru di media yang sama dengan judul” / /”ada apa dengan proyek Irigasi tersebut?.
Yopendri Kabid, dinas pekerjaan umum,penataan ruang, perumahan kawasan pemukiman dan pertanahan sumber Daya Air Provinsi Riau, ketika dikonfirmasi oleh media melalui WhatsApp milik pribadinya” Namun tidak di Respon hingga berita ini ditayangkan. (Jumat,05/05/23). (Tim).