SUMBA TIMUR | LENSANUSA.COMĀ – Tangis haru Yunita Tamu Apu memecah keheningan sesi evaluasi karantina. Peserta bootcamp Yayasan Akarnesia Cakrantara ini justru mengungkap momen “prank” ulang tahunnya sebagai pengalaman paling berkesan selama 14 hari karantina di Kadumbul.
“Kak Ikzed bilang saya akan dikeluarkan dari karantina. Saat itu saya menangis tak bisa berkata apa-apa,” kenang Yunita. Ternyata, itu adalah skenario kakak pembina untuk memberi kejutan ulang tahun.
Air mata bahagia itu membuat saya sadar di sini kami bukan sekadar teman, tapi keluarga,” ujar Yunita. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Happy Birthday to you serta pemotongan kue ulang tahun.
Yunita menceritakan dinamika unik selama karantina, makan bersama berebut piring, sayur kurang enak, bahkan nasi kadang kurang matang, olahraga pagi, praktek mengatur uang saku, dan lain-lain.
“Justru di kondisi serba terbatas ini kami belajar menghargai hal kecil. Tidak dapat nasi pun kami tetap semangat belajar,”tegasnya.
Program yang diakhiri 1 Juli lalu ini meninggalkan bekas mendalam. “Kami pulang bukan hanya dengan kenangan semata, tapi keluarga baru dan prinsip hidup yang kuat,”tutup Yunita, yang kini berkomitmen menerapkan disiplin waktu ala Akarnesia Cakrantara di kampus.| Penulis : Ikzed














