LEWA, LENSANUSA.COM — Seorang perempuan bernama Erni Podu Loya (38) menjadi korban penganiayaan berat oleh seorang pria bernama Alo saat perjalanan pulang dari Desa Bidihunga pada Senin, 18 November 2025 sekitar pukul 19.00 Wita. Peristiwa tersebut terjadi di atas bak mobil pick-up yang ditumpangi banyak warga, termasuk anak-anak.
Menurut keterangan korban kepada media, kejadian bermula ketika pelaku mulai mengeluarkan kata-kata makian dan sindiran yang kemudian mengarah kepada dirinya. Pelaku menuduh korban memihak keluarga menantu pelaku yang sebelumnya mengadu kepadanya terkait konflik internal.
“Saat dia maki-maki dan semua omongannya tertuju ke saya, saya tanya apakah dia memaki saya. Dia jawab, ‘Iya betul, saya maki sama kau, saya mau bunuh kau.’ Setelah itu dia langsung tendang saya di bagian rusuk kanan,” ungkap Erni.
Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian memukul Erni dengan kepalan tangan hingga menyebabkan bagian kening korban robek dan mengeluarkan banyak darah. Suasana panik pun pecah di dalam mobil. Anak-anak dan perempuan yang berada di bak pick-up berteriak histeris, sementara sopir segera menghentikan laju kendaraan.
Usai memukul korban, pelaku melompat turun dari mobil, mencabut parang, dan berusaha menusuk korban. Upaya itu berhasil digagalkan oleh tiga orang warga yang berada di tempat kejadian. Korban kemudian segera dipindahkan ke bangku depan untuk diamankan.
Setelah tiba di rumah, Erni melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lewa dan selanjutnya menjalani visum di Puskesmas Lewa. Ia mendapatkan empat jahitan pada bagian luka di keningnya.
Namun situasi kembali memanas pada 19 November 2025 sekitar pukul 13.00 Wita, ketika pelaku justru datang ke rumah korban sebelum jadwal pemanggilan resmi dari polisi. Kehadiran pelaku membuat keluarga korban panik karena mengira pelaku kembali berniat membahayakan keselamatan Erni.
“Dia datang di saat saya masih terluka dan banyak keluarga yang jenguk. Suami saya sempat emosi, tapi berhasil ditahan oleh keluarga lain sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, warga kembali melapor ke polisi. Pelaku akhirnya diamankan sekitar pukul 16.00 Wita dan dibawa ke Polsek Lewa.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap terlapor. Sementara itu, korban berharap proses hukum berjalan secara secara profesional.
“Saya harap hukum ditegakkan sebaik-baiknya. Mental saya sangat terpukul, fisik saya masih sakit. Saya takut, apalagi dia sempat mencabut parang. Hukuman harus setimpal,” tegas Erni.
Korban hingga saat ini masih menjalani perawatan dan belum dapat beraktivitas seperti biasa. | *Ikzed














