YOGYAKARTA | LENSANUSA.COM. – Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) XVI kembali menghadirkan warna baru dengan perkemahan film pelajar nasional yang diikuti 50 pembelajar seni film dari berbagai sekolah di Indonesia.
Perkemahan ini digelar selama dua hari, 13–14 September 2025, di Bumi Perkemahan Wonolelo, Pleret, Bantul, sebagai bagian dari hajatan tahunan FFPJ.
“Perkemahan dirancang agar proses belajar berjalan lebih santai dan silaturahmi lebih kuat,” kata Rahmi.Direktur Eksekutif FFPJ XVI.
Peserta berasal dari berbagai daerah, mulai dari Aceh, Jakarta, Cimahi, Pekalongan, Kebumen, hingga Malang, Bantul, dan Sleman.
Mereka merupakan perwakilan sekolah dan komunitas yang karyanya masuk nominasi kompetisi nasional FFPJ XVI.
“Tidak semua nomine bisa hadir, ada yang berbenturan dengan kegiatan lain. Namun hal itu tidak memengaruhi penilaian karya mereka yang kini sedang diseleksi dewan juri utama,” ujar Rahmi menegaskan.
Sebelum perkemahan, rangkaian FFPJ XVI telah berjalan sejak awal September dengan Sinema Silaturahmi dan Sarasehan Film.
Acara ini menghadirkan akademisi ISI Yogyakarta serta aktor profesional untuk membahas “Artificial Intelligence dan Tantangan Produksi Film”.
“Kami ingin peserta tidak hanya menonton, tetapi juga berdialog dengan praktisi dan akademisi,” jelas Latief Rahman Hakim, salah satu narasumber.
Di perkemahan, panitia menyiapkan temu komunitas, lokakarya, studi lingkungan, hingga apresiasi seni.
Dua fasilitator utama, Ghalif Putra Sadewa dan Pius Rino Pungkiawan, akan mendampingi peserta selama kegiatan.
“Harapan kami, peserta pulang dengan bekal ilmu film sekaligus nilai kebersamaan sesuai tema Gugur Gunung,” kata Rahmi.
Dukungan dari Dinas Kebudayaan DIY, ISI, UNU, dan komunitas film lain membuat perkemahan ini semakin hidup dan diharapkan berlanjut di tahun-tahun berikutnya. *SY.














