PEKANBARU | LENSANUSA.COM – Mahkamah Agung Republik Indonesia memutuskan menolak permohonan kasasi dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan PT Arara Abadi dalam Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 340 K/TUN/2022. Hal itu ditegaskan terkait putusan No.42/G/LH/2021/PTUN.PBR tanggal 24 November 20222 jo No. 19/B/2022/PT.TUN.MDN tanggal 17 Februari 2022 Jo. No. 340K/TUN/2022, tanggal 12 Juli 2022.
Salah satu dalam putusan tersebut, Mahkamah Agung memerintahkan MenLHK RI yang dijabat oleh Siti Nurbaya, membatalkan Surat Keputusan MenLHK RI Nomor SK. 6024/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/6/2019 tanggal 28 Juni 2019.
MA memerintahkan MenLHK RI mengeluarkan 2090 hektar tanah adat Batin Sengeri dari luas 296.000 hektar dalam SK tersebut, dari revisi RKUPHHK-HTI tahun periode 2017-2026 atas nama PT Arara Abadi.
Hal tersebut disampaikan Houtman selaku anak kemanakan Batin Sengeri, Pangkalan Kuras Pelalawan Riau kepada awak media pada Kamis siang, (12/01/2023) di Pekanbaru.
“Bu Siti Nurbaya, Menteri LHK RI mesti keluarkan 2090 hektar dari 296.000 hektar dari peta konsesi Arara Abadi sebagai putusan MA demi kepastian hukum,” kata Houtman.
Terkait hal itu, Pengadilan TUN Pekanbaru telah menyurati Presiden RI Jokowi tertanggal (22/12/2022) sebagai pengingat MenLHK agar segera melaksanakan putusan pengandilan yang sudah memperoleh kekuatan hukum tetap (Inkracht Van Gewjisde).