SUMBA TIMUR | LENSANUSA.COM – Proyek pembangunan perluasan jaringan perpipaan di Desa Kambata Bundung, Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur, NTT, diduga asal jadi dan gagal. Dugaan itu diketahui berdasarkan pantauan tim awak media di lapangan, Selasa (7/12).
Seorang warga setempat bernama Iryanto Njoru Hapa, yang kebetulan merupakan Kepala Perwakilan media lensanusa.com propinsi NTT mengungkapkan kekecewaan terhadap hasil proyek dana desa tersebut.
Kepada awak media, Iryanto mengatakan pembangunan proyek dari dana Desa itu hanya buang-buang uang anggaran belaka. Ia menekankan pentingnya pertimbangan yang matang sebelum proyek dimulai untuk menghindari pengerjaan asal jadi.

“Kendala yang ditemui adalah tidak dapatnya difungsikan pipa dan bak penampung air, terutama di kampung Kamutuk Tana,” jelasnya.
Lanjutnya, sebagai warga dan kontrol sosial berharap segera dicari solusi terbaik atas kendala yang ada. Menurutnya, kendala itu muncul diduga karena kurangnya pengawasan terhadap pembangunan di desa.
“Saya sebagai warga desa Kambata Bundung sangat prihatin jika program yang menghabiskan uang ratusan juta, tetapi hasil tidak sesuai dengan harapan,” kata Iryanto atau yang akrab disapa Ikzed.
Untuk diketahui, proyek perluasan jaringan pipa air dengan panjang 1.170 meter itu menghabiskan Dana Anggaran Desa tahun 2022 sebesar Rp. 157.247.500 dan diresmikan Kepala Desa Melkianus Umbu Huki SH pada 30 Desember 2022 silam. Kini, pipa dan bak penampung air di desa itu tidak berfungsi sesuai harapan.
Menurut Ikzed, kritik yang disampaikan nya juga menjadi panggilan bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam melaksanakan proyek demi kemajuan dan pemberdayaan masyarakat desa.














