Home / TNI/POLRI

Sabtu, 29 November 2025 - 09:11 WIB

Banjir dan Longsor Tapteng Tewaskan 47 Orang, Akses Wilayah Terputus Total Namun Upaya Penanganan Terus Dimaksimalkan

TAPTENG | LENSANUSA.COM– Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) sejak Selasa (25/11) telah menyebabkan korban jiwa mencapai 47 orang meninggal dunia. Selain itu, tercatat 507 orang luka-luka dan 51 orang dinyatakan hilang. Data sementara ini merupakan laporan terbaru per Jumat (28/11/2025) pukul 12.00 WIB.

Menurut keterangan dari Humas Polres Tapanuli Tengah dan BPBD Tapteng, daerah ini mengalami kelumpuhan total selama 72 jam terakhir. Listrik padam, air mati, dan jaringan internet terputus di Tapteng dan sekitarnya, termasuk Kota Sibolga, membuat proses penanganan terkendala.
Akses Bantuan Terisolasi

Akses menuju ibu kota Pandan terhambat karena rusaknya infrastruktur vital di tiga jalur utama:
1. Akses Selatan (dari Tapanuli Selatan/Padangsidimpuan): Terputus total akibat ambruknya Jembatan Kalangan dan Jembatan Anggoli.
2. Akses Utara (dari Tapanuli Utara/Tarutung): Lumpuh karena banyak titik tanah longsor yang menutupi badan jalan, terutama di Kecamatan Sitahuis.
3. Akses Barat (dari Aceh Singkil): Terkendala oleh banjir di Kecamatan Kolang dan terputusnya Jembatan Sorkam.

Bencana ini berdampak paling parah di lima kecamatan, dengan jumlah korban yang masih terus bertambah:
1. Kecamatan Pandan: Tercatat 11 orang meninggal dunia, 2 orang luka parah, dan 6 orang hilang. Wilayah terdampak mencapai 100%. Pengungsi di wilayah ini mencapai 665 orang.
2. Kecamatan Tukka: Merupakan wilayah dengan korban terbanyak, yaitu 26 orang meninggal dunia, 505 orang luka parah, dan 33 orang hilang. Wilayah ini juga terdampak 100%. Data pengungsi dari Tukka masih belum dilaporkan.
3. Kecamatan Badiri: Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan 12 orang hilang. Wilayah terdampak mencapai 100%, sementara data korban luka belum tersedia.
4. Kecamatan Barus: Dua orang meninggal dunia. Laporan mengenai korban luka, korban hilang, dan jumlah pengungsi belum ada, dengan tingkat kerusakan wilayah mencapai 98%.
5. Kecamatan Sitahuis: Tujuh orang meninggal dunia. Data korban luka, hilang, dan pengungsi masih belum dilaporkan. Kecamatan ini terdampak sebesar 35%.
Secara keseluruhan, jumlah total korban meninggal dunia mencapai 47 orang, 507 orang luka, dan 51 orang hilang. Jumlah pengungsi masih terus bertambah seiring evakuasi.

Melihat skala kerusakan dan wilayah yang terdampak, penanganan bencana di Tapanuli Tengah telah ditingkatkan menjadi skala nasional. Lokasi pengungsian telah dipusatkan di GOR Pandan, dan dapur umum telah didirikan untuk menampung kebutuhan logistik para pengungsi.
(Red/Dilla)

Share :

Baca Juga

TNI/POLRI

Jaga Kesehatan Warga Binaan, Lapas Binjai Edukasi Pentingnya Kebersihan Lingkungan

TNI/POLRI

Perangi Narkoba, Kurun Waktu 46 Hari Polda Sumut Ungkap 673 Kasus

TNI/POLRI

Brimob Polda Sumut Dirikan Posko dan Dapur Lapangan Pasca Banjir Bandang di Padang Sidempuan

TNI/POLRI

Brimob Batalyon C Pelopor Gelar Latihan Den 45 Anti Anarki, Perkuat Kesiapan Hadapi Situasi Kontinjensi

HUKUM/KRIMINAL

Kurang Dari 24 Jam, Tim Gabungan Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan Ungkap Kasus Penculikan Anak di Marelan

TNI/POLRI

Tim Safari Ramadan Polda Sumut Tiba Di Wilayah Hukum Polres Langkat

TNI/POLRI

Danramil 01 Bengkalis Gelar Patroli Malam, PJ Kades Senggoro Beri Apresiasi

BERITA NASIONAL

Peringati Isra’ Mi’raj, Brigjen TNI Iwan Ma’ruf Zainudin, S.E., Ajak Keluarga Besar Korem 043/Gatam Untuk Mengenal Lebih Dekat Nabi Muhammad SAW